LEMBAR PENGESAHAN
Telah
disetujui Karya Ilmiah Remaja yang berjudul :
“PEMANFAATAN LIMBAH KULIT
SINGKONG
MENJADI KERIPIK KULIT SINGKONG”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Mengetahui, Kediri, 20 Maret 2012
Guru
Ilmu Pengetahuan Alam Penulis
Nanik Nur Cahyani, S.Pd Diyan Purwati
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas nikmat kesehatan
serta ridho-Nya maka karya ilmiah ini dapat kami selesaikan.
Adapun
sekilas maksud dan tujuan penelitian karya ilmiah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas membuat karya ilmiah penelitian dalam rangka pendalaman
materi Ilmu Pengetahuan Alam mengenai Pengolahan Limbah Sekitar yang telah
dijelaskan oleh Ibu Nanik Nur Cahyani, S.pd selaku guru IPA di SMKN 2 Kediri,serta
untuk membiasakan siswa – siswa SMKN 2 Kediri agar dapat mengolah limbah
organik disekitarnya.
Dengan
selesainya penelitian ini maka yang pertama kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami, yaitu :
·
Ibu
Nanik Nur Cahyani, S.Pd selaku guru IPA di SMKN 2 Kediri yang telah membimbing
kami hingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
·
Kedua
orang tua kami yang telah memberi dukungan kami secara material dan moril
·
Pihak
– pihak lain yang sangat membantu yang tidak dapat kami sebutkan satu –
persatu.
Kami
menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karenanya
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya ilmiah ini
dapat bermanfaat. Kami juga mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan
nama/gelar yang tidak kami sengaja. Terimakasih..
Kediri, 20 Maret 2012
Diyan Purwati
DAFTAR ISI
Lembar
Pengesahan........................................................................................................ i
Kata
Pengantar.............................................................................................................. ii
Daftar
Isi....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
D.
Manfaat Penelitian............................................................................................. 3
E.
Hipotesis............................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tentang Singkong dan Kandungan Gizinya...................................................... 4
B.
Limbah Singkong di Lingkungan Masyarakat................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Variabel Penelitian............................................................................................. 7
B.
Rancangan Penelitian......................................................................................... 7
C.
Populasi dan Sampel.......................................................................................... 7
D.
Alat dan Bahan Penelitian................................................................................. 8
E.
Prosedur Kerja................................................................................................... 8
F.
Rencana Analisis Data..................................................................................... 10
G.
Jadwal Penelitian............................................................................................. 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penlitian.................................................................................................. 12
B.
Pembahasan..................................................................................................... 12
BAB V PENUTUPAN
A.
Kesimpulan...................................................................................................... 14
B.
Saran................................................................................................................ 14
Daftar Pustaka............................................................................................................. 15
Lampiran Foto............................................................................................................. 16
Lampiran Biodata Penulis............................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan
yang dilakukan makhluk hidup banyak menghasilkan limbah. Produksi limbah yang
berlebihan dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Berdasarkan komponen
penyusunnya, limbah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah organik (dapat
terurai) dan limbah anorganik (tidak dapat terurai).
Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh organisme detrivor
karena berasal dari bahan-bahan organik. Contoh limbah organik ialah yang
berasal dari tumbuhan dan hewan, misalnya kulit singkong, kulit buah, sisa
makanan.
Pengelolaan
limbah organik yang berasal dari tumbuhan dapat dijadikan sebagai bahan makanan
ternak dan makanan ringan, kompos, dan di daur ulang sebagai bahan kerajinan.
Salah satunya limbah kulit singkong yang kami olah menjadi bahan makanan yaitu
diolah menjadi Keripik Kulit Singkong. Dimasyarakat sendiri telah banyak yang
melakukan pengolahan limbah kulit singkong sebagai pakan ternak alternatif dan
pupuk kompos, karena kulit singkong sebenarnya masih banyak mengandung air,
lemak, protein yang cukup tinggi oleh karenanya kami ingin mengolah kulit
singkong menjadi keripik kulit singkong yang enak dan baik untuk dikonsumsi.
Karena
masih banyaknya kandungan gizi yang berguna untuk dimanfaatkan pada singkong
dan kulitnya, maka penelitian kami kali ini akan mengulas pengolahan limbah
kulit singkong menjadi bahan makanan keripik.
Jika
dilingkungan anda terdapat limbah kulit singkong maka tidak ada salahnya
apabila dimanfaatkan salah satunya dengan mengolahnya menjadi keripik seperti
yang akan kami bahas seperti pada laporan kami ini. Sehingga dapat
meminimalisir terbengkalainya sampah dan mengolahnya menjadi bahan makanan yang
bernilai ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang penelitian
karya ilmiah diatas maka rumusan masalah yang ingin kami ketahui dalah sebagai
berikut :
1.
Apakah kulit singkong termasuk dalam kategori limbah
di masyarakat ?
2.
Bagaimanakah masyarakat biasanya mengolah kulit
singkong ?
3.
Apakah kulit singkong dapat dimanfaatkan menjadi
produk makanan yang bernilai ekonomi ?
4.
Apakah ada pengaruh antara lama perendaman bumbu
keripik kulit singkong dengan tingkat kualitas rasa, aroma, warna, dan
kerenyahan keripik kulit singkong itu sendiri ?
5.
Berapa lamakah tingkat keawetan keripik kulit singkong
setelah diolah menjadi makanan ringan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang
telah kami buat, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Meminimalisir limbah kulit singkong dan mengolah limbah
yang ada di lingkungan masyarakat sekitar.
2.
Memberitahu salah satu cara mengolah limbah kulit
singkong yang mudah dan berkualitas serta bisa diterapkankan oleh masyarakat.
3.
Menciptakan produk makanan unggulan dengan nilai
ekonomis dari kulit singkong.
4.
Mengetahui tingkat kualitas dari kulit singkong
disesuaikan dari cara pengolahannya.
5.
Mengetahui tingkat keawetan dari olahan keripik kulit
singkong.
D. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini maka
kami ingin mendapatkan manfaat dari hasil penelitian yang kami lakukan, yaitu
sebagai berikut :
1.
Dapat memanfaatkan limbah kulit singkong yang kadang
tidak dimanfaatkan secara maksimal.
2.
Mendapatkan omset tambahan apabila keripik kulit
singkong ini bisa dijual.
3.
Dapat mengetahui cara pengolahan limbah kulit singkong
yang lebih kompleks.
4.
Dapat menciptakan produk makanan dari bahan limbah.
5.
Dapat mengetahui tingkat keawetan dari olahan keripik
kulit singkong.
6.
Dapat mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada
singkong dan kulit singkong.
E. Hipotesis Penelitian
Dari penelitian yang kami lakukan
maka hipotesis awal yang kami fikirkan yaitu :
·
Apabila direndam selama 1 hari maka rasa dan aroma
bumbu kurang terasa, warna tidak begitu pekat dan renyah serta meninggalkan
rasa getar dilidah.
·
Apabila direndam selama 2 hari maka rasa dan aroma
bumbu cukup terasa, warna lumayan pekat dan renyah serta masih meninggalkan
rasa getar dilidah.
·
Apabila direndam selama 3 hari maka rasa dan aroma
bumbu sangat terasa, warna pekat dan renyah serta tidak lagi meninggalkan rasa
getar dilidah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tentang
Singkong dan Kandungan Gizinya
Tanaman singkong adalah tanaman yang
sangat populer dunia. Nigeria merupakan produsen singkong supposably terbesar
di dunia. Akar singkong salah satu sorces terbesar karbohidrat di dunia.
Singkong dapat diklasifikasikan sebagai singkong yang dapat dimakan atau
singkong yang beracun. Hal tersebut dikarenakan tergantung dari cara
pengolahannya.
Kita harus tahu bagaimana cara
mengolah Singkong dengan tepat. Jika pengolahan Sayur Singkong tidak benar,
mungkin menyebabkan timbulnya penyakit yang disebut Konzo (meski jarang
ditemukan). Konzo atau Mantakassa merupakan penyakit lumpuh
epidemi biasanya disebabkan oleh proses pengolahan yang tidak cukup pada
Singkong yang pahit. Kandungan gizi singkong takaran 206 gram atau cangkir akar
singkong mentah:
·
Karbohidrat (Jumlah Baik)
|
·
Besi
|
·
Gula Alam
|
·
Mangan (Jumlah Baik)
|
·
Seng
|
·
Lemak Alami
|
·
Vitamin B1, Thiamin
|
·
Kolin
|
·
Betaine
|
·
Vitamin B2, Riboflavin
|
·
Kalori
|
·
Natrium
|
·
Vitamin B3, Niacin
|
·
Kalium
|
·
Fosfor
|
·
Vitamin B5, Pantothenic Acid
|
·
Kalsium
|
·
Magnesium
|
·
Vitamin B6, Pyridoxine
|
·
Protein
|
·
Dietary Fiber
|
·
Vitamin C, (Jumlah Besar)
|
·
Tembaga
|
·
Omega 3 Asam Lemak
|
·
Vitamin E, A, dan K
|
·
Selenium
|
·
Asam Lemak Omega 6
|
Menurut pakar tanaman obat Prof.
Hembing Wijayakusuma, efek farmalogis dari singkong adalah sebagai antioksidan,
antikangker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Bagian yang biasa dipakai
pada tanaman ini adalah daun dan umbi. Umbi singkong memiliki kandungan kalori,
protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan
amilum. Daun maengandung vitamin A, B1, dan C, kalsium, kalori, fosfor,
protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung
tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat. Penyakit aterosklerosis
atau timbunan lemak di dinding pembuluh darah dapat dicegah dengan hanya makan
daun singkong. Akibat tersumbatnya aorta (saluran darah besar), darah tidak
bisa disalurkan ke jantung dan penderita menjadi anfal.
Tidak heran apabila singkong menjadi
bahan makanan pokok bagi suatu masyarakat di wilayah tertentu. Karena
khasiatnya begitu besar untuk kelangsungan hidup manusia. Singkong juga
memiliki keistimewaan yaitu cocok untuk dikombinasikan dengan dengan berbagai
olahan makanan. Di Indonesia sendiri tak terhitung jumlahnya betapa banyak
olahan makanan dengan bahan dasar singkong, mulai dari olahan getuk, tape,
kolak, bahan tepung, dan lain – lain.
Perlu diketahui bahwa kulit singkong
pun masih mengandung zat gizi yang baik sebagaimana yang dikandung oleh daging
singkong. Kualitas kulit singkong bisa dilihat dari kualitas daging
singkongnya, apabila daging singkong enak dan tidak pahit rasanya maka kulit
singkong pun tidak akan terasa pahit, kecuali ada faktor lain yang menyebabkan
kulit singkong menjadi pahit. Oleh karenanya apabila anda ingin mengolah olahan
makanan berbahan dasar singkong/kulitnya maka periksalah dahulu kualitas
singkong tersebut karena sudah pasti akan mempengaruhi hasil makanan anda
nantinya.
B. Limbah
Singkong di Lingkungan Masyarakat
Masyarakat pasti sudah tidak asing lagi dengan limbah singkong, salah
satunya kulit singkong. Banyak masyarakat yang menjadikan sisa ketela menjadi
ampas untuk pakan ternak, dijemur untuk dijadikan tepung ketela, dan juga
diolah menjadi bahan makanan.
Karena singkong merupakan makanan
pokok kedua setelah beras maka limbahnya sudah pasti banyak. Kini masyarakat
sudah bisa mengolah limbah kulit singkong sehingga limbah itu tidak
terbengkalai namun alangkah baiknya apabila ide – ide kreatif pengolahan limbah
itu terus diciptakan seiring dengan majunya ilmu pengetahuan tentang kuliner di
seluruh dunia.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
·
Variabel Bebas : P1
; Perendaman selama 1 hari
P2 ; Perendaman selama 2 hari
P3 ; Perendaman selama 3 hari
·
Variabel Terkait : *
Rasa
* Aroma
* Warna
* Kerenyahan
·
Variabel Kontrol : *Jenis
singkong/ketela pohon
*Lebar sempitnya irisan kulit singkong
C.
Rancangan Penelitian
Tipe
|
Rasa
|
Aroma
|
Warna
|
Kerenyahan
|
Keterangan
|
P1
|
|
|
|
|
|
P2
|
|
|
|
|
|
P3
|
|
|
|
|
|
D.
Populasi dan Sampel
Populasi
|
Sampel
|
Kulit Singkong
|
½ kg kulit singkong
|
D. Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
·
Pisau
|
·
Kulit Singkong
|
·
Baskom
|
·
Air
|
·
Cobek (alat penghalus bumbu)
|
·
Bawang Putih
|
·
Sendok
|
·
Ketumbar
|
·
Panci
|
·
Garam
|
·
Alat Penggorengan
|
·
Penyedap Rasa
|
·
Kompor
|
·
Tepung Sajiku
|
·
Alat Penjemur
|
·
Minyak Goreng
|
E. Prosedur
Kerja
1.
Kulit Singkong,
Dalam memilih kulit singkong yang
bagus kita bisa melihatnya dari kualitas singkong itu sendiri, apabila
singkongnya bagus/tidak pahit maka kulitnya juga enak/tidak pahit sehingga bisa
diolah menjadi keripik kulit singkong. Namun apabila anda memiliki limbah kulit
singkong yang kurang bagus anda tidak perlu khawatir karena kulit tersebut
masih dapat diolah menjadi bahan makanan ternak, dan lainnya. Setelah
mendapatkan kulit singkong, segera cuci dan bersihkan dari kulit luarnya(yang
berwarna coklat) sehingga tersisa kulit dalamnya. Lalu potong dadu kulit
singkong tersebut (jangan terlalu lebar atau kecil untuk tingkat penyerapan
bumbu, dalam percobaan kami berukuran 1,5 cm x 3 cm ).
2.
Perebusan,
Setelah didapatkan potongan kulit
singkong yang bersih dilakukan perebusan dengan memasukan potongan kulit
singkong ke panci yang diberi air garam. Proses perebusan kulit singkong
dilakukan di kompor dengan api sedang dan dengan air secukupnya. Tunggu hingga
mendidih kemudian angkat kulit singkong dan tiriskan.
3.
Perendaman dengan bumbu,
Sebelum direndam buat bumbunya dulu,
yaitu haluskan garam, bawang putih, ketumbar, penyedap rasa lalu beri sedikit
air untuk merendam kulit singkong. Masukkan bumbu dalam ketiga baskom(1, 2, 3)
dan masukan potongan kulit singkong ke baskom tersebut. Untuk baskom1, rendam
hingga 1 hari. Untuk baskom2 rendam hingga 2 hari dan ganti bumbu dengan yang
baru setiap hari/2x. Untuk baskom3 rendam hingga 3 hari dan ganti bumbu dengan
yang baru setiap hari/3x.
4.
Penjemuran,
Jemur potongan kulit singkong di
baskom1 setelah direndam 1 hari dibawah terik matahari hingga kering. Untuk
potongan kulit singkong di baskom2 dijemur setelah direndam selama 2 hari
dibawah terik matahari hingga kering. Untuk potongan kulit singkong di baskom3
dijemur setelah direndam selama 3 hari dibawah terik matahari hingga kering.
5.
Penggorengan,
Berdasarkan penelitian yang kami laksanakan maka cara kami mengolahnya
adalah sebagai berikut :
·
Ambil potongan kulit singkong yang sudah kering
kemudian rendam dengan air hangat 2 menit untuk menghilangkan debu saat
dijemur, lalu tiriskan.
·
Tumbuk hingga halus garam, bawang putih, ketumbar,
sedikit penyedap rasa dan beri seikit air.
·
Lumuri potongan kulit singkong dengan bumbu yang sudah
dibuat biarkan 2 menit.
·
Angkat dan lumurkan potongan kulit singkong dengan
tepung sajiku hingga merata. Ulangi hingga 2 kali.
·
Goreng potongan kulit singkong dengan minyak yang
cukup dan api sedang. Penggorengan dilakukan hanya sebentar hingga matang.
·
Goreng seluruh potongan kulit singkong yang sudah
kering.
F. Rencana Analisis Data
Adapun analisis data yang kami teliti yaitu dengan
keterangan sebagai berikut :
·
P1 : Direndam bumbu 1 hari, dijemur hingga kering.
·
P2 : Direndam bumbu 2 hari, dijemur hingga kering.
·
P3 : Direndam bumbu 3 hari, dijemur hingga kering.
G. Jadwal
Penelitian
Tempat : Rumah siswa ( Diyan Purwati)
Waktu : Sebagai Berikut,
Percobaan 1 : -Hari
: Kamis
-Tanggal : 15 Maret 2012
-Perlakuan :
Membersihkan kulit singkong, merebus kulit singkong, membuat bumbu perendaman,
merendam kulit singkong tahap pertama.
Percobaan 2 : -Hari : Jumat
-Tanggal : 16 Maret 2012
-Perlakuan :
Menjemur kulit singkong pada baskom1, membuat bumbu perendaman yang kedua,
merendam kulit singkong pada tahap kedua untuk baskom2 dan baskom3.
Percobaan 3 : -Hari : Sabtu
-Tanggal : 17 Maret 2012
-perlakuan :
Menjemur kulit singkong pada baskom 2, membuat bumbu perendaman yang ketiga,
merendam kulit singkong pada tahap ketiga untuk baskom 3.
Percobaan 4 : -Hari : Minggu
-Tanggal : 18 Maret 2012
-Perlakuan : Menjemur kulit ketela pada baskom 3.
Percobaan 5 : -Hari : Kamis
-Tanggal : 22 Maret 2012
-Perlakuan :
Membuat bumbu penggorengan dan menggoreng
keripik kulit singkong.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian secara
bertahap sesuai dengan jadwal dan prosedur yang telah kami jelasakan sebelumnya
maka didapatkan hasil penelitian dari pengolahan limbah kulit singkong menjadi
keripik kulit singkong yaitu sebagai berikut :
Tipe
|
Rasa
|
Aroma
|
Warna
|
Kerenyahan
|
Keterangan
|
P1
|
Kurang
Enak
|
Tidak Beraroma
|
Coklat
Muda
|
Renyah
|
Tidak Berhasil
|
P2
|
Cukup Enak
|
Beraroma
Kuat
|
Coklat
Tua
|
Renyah
|
Tidak
Berhasil
|
P3
|
Enak
|
Beraroma
Kuat
|
Coklat
Pekat
|
Renyah
|
Berhasil
|
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian diatas dapat
dilihat bahwa masing – masing variabel penelitian menghasilkan rasa, aroma,
warna, dan kerenyahan yang berbeda sehingga bisa ketahui bahwa kulit ketela
dapat dijadikan bahan olahan makanan yang enak dan bernilai ekonomis dengan
cara menggunakan variabel tipe P3 yaitu setelah dibersihkan, dipotong dadu,
lalu direbus dengan air yang diberi sedikit air garam, ditiriskan, dan kemudian
direndam selama tiga hari dengan mengganti bumbu setiap hari, lalu dijemur
hingga kering, dan digoreng dengan prosedur kerja yng telah dijelaskan diatas.
Pembahasan untuk tiap – tiap tipe
variabel adalah sebagai berikut :
1.
Tipe P1,
-Rasa : Kurang enak karena rasa bumbu kurang meresap
sempurna.
-Aroma : Tidak beraroma karena hanya direndam selama 1
hari dan kemudian
dijemur dibawah terik matahari jadi aroma bumbu tidak
ada hanya ada aroma dari tepung sajiku.
-Warna : Coklat muda, karena bumbu tidak begitu
meresap jadi warna bumbu tidak begitu menempel.
-Kerenyahan : Renyah karena telah dijemur hingga
kering dan dilumuri dengan tepung sajiku sebelum digoreng.
2.
Tipe P2,
-Rasa : Cukup enak karena rasa bumbu sudah meresap
cukup sempurna.
-Aroma : Beraroma kuat karena telah direndam selama 3
hari dan ditambah dari aroma tepung sajiku.
-Warna : Coklat tua, karena bumbu cukup meresap jadi
warna bumbu sudah cukup menempel.
-Kerenyahan : Renyah karena telah dijemur hingga
kering dan dilumuri dengan tepung sajiku sebelum digoreng.
3.
Tipe P3,
-Rasa : Enak karena rasa bumbu sudah meresap sempurna.
-Aroma : Beraroma kuat karena telah direndam selama 3
hari dan ditambah dari aroma tepung sajiku.
-Warna : Coklat pekat, karena bumbu telah meresap
sempurna jadi warna bumbu sudah cukup menempel.
-Kerenyahan : Renyah karena telah dijemur hingga
kering dan dilumuri dengan tepung sajiku sebelum digoreng.
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dengan demikian maka kami dapat
menyimpulkan dari hasil penelitian kami bahwa :
1.
Kulit singkong merupakan limbah dalam masyarakat yang
telah lama diolah kembali menjadi berbagai olahan alternatif.
2.
Masyarakat biasanya mengolah kulit singkong menjadi
pakan ternak, ampas, pupuk organik, dan olahan makanan.
3.
Keripik kulit singkong ini rasanya enak dan bisa untuk
diperjualbelikan maka bisa bernilai ekonomi dan menambah omset pembuatnya.
4.
Kualitas rasa, aroma, warna, dan kerenyahan tergantung
pada jenis singkong, lama waktu perendaman, penjemuran, dan penggorengan yang
sesuai.
5.
Keripik kulit singkong dapat awet selama ia tidak
berada di tempat yang terbuka/terkena angin secara langsung, kurang lebih bisa
awet hingga 6 bulan ditempat yang tertutup rapat dan bersih.
B. Saran
Kulit singkong sangat banyak
dijumpai di Indonesia dan masih memiliki kandungan gizi yang bermanfaat,
alangkah baiknya apabila masyarakat digerakkan untuk mengolahnya menjadi olahan
bernilai ekonomi sehingga bisa menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambah
omset tersendiri bagi orang yang memproduksinya. Sehingga bagi orang yang suka
membangun usaha, keripik kulit singkong ini merupakan salah satu peluang untuk
bisa diproduksi dan dikomersialkan kepada masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Arifin, E. Zaenal, 1991. Penulisan Karya Ilmiah
dengan Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta:
Ø
XII Marketing 2, 2011. Crispy Jambu Mete. SMKN
2 Kediri
LAMPIRAN BIODATA
KELAS XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 2
RSBI SMK Negeri 2 KEDIRI
2.
Nama : Diyan Purwati
Tempat/Tanggal lahir : Kediri, 03 Agustus 1994
Alamat : Jl. Sadewo Grogol Kediri